Perkembangan negatif Facebook

. Jumat, 22 November 2013
Facebook merupakan jejaring sosial yang mempunyai user paling banyak. Namun terdapat juga hal negatif dalam perkembangannya. Berikut beberapa perkembangan negatif facebook :


Pada Desember 2008, Mahkamah Agung Australia memutuskan
menggunakan data-data pengguna
Facebook sebagai salah satu dasar
dalam penentuan putusan perkara.

Universitas New Mexico pada Oktober
2005 memblokir akses Facebook dalam
jaringannya dengan dalih situs Facebook
bukan merupakan situs penunjang
kampus. Pemerintah Provinsi Ontario,
Kanada juga memblokir akses Facebook dengan alasan yang hampir serupa.

Beberapa negara sampai saat ini masih
melarang akses Facebook ke warga
negaranya. Pemerintah Syria melarang
akses Facebook dengan alasan situs ini
akan dimanfaatkan oleh Israel untuk
meluaskan pengaruhnya. Pemerintah Iran juga memblokir Facebook karena
khawatir media ini akan digunakan
pihak oposisi untuk menggalang
jaringannya.

Pada 5 Februari 2008, seorang warga
negara Maroko, Fouad Mourtada,
ditahan oleh kepolisian setempat karena
membuat profil palsu atas nama
Pangeran Moulay Rachid yang
merupakan salah satu anggota keluarga Kerajaan Maroko.

Sejumlah pengguna yang ingin keluar
dari jaringan Facebook mengeluh
kesulitan dalam menghapus profilnya.
Hal ini terjadi karena sebelumnya
Facebook hanya mengizinkan pengguna
untuk sekedar deaktivasi saja sedangkan data-data pribadi tetap
tersimpan dalam server Facebook.
Kebijakan ini banyak dikritik oleh para
pengguna yang ingin benar-benar
menghapus seluruh datanya.
Menanggapinya, pihak Facebook kemudian merubah kebijakan pada 29
Februari 2008 sehingga sejak saat itu
pengguna yang ingin keluar dapat
meminta data-data pribadinya untuk
dihapus sama sekali dari jaringan
Facebook.

Pada 2004, ConnectU, sebuah situs yang
mirip dengan Facebook, membuat
tuntutan hukum kepada Zuckerberg atas
tuduhan penjiplakan ide kreatif dan
source code. Para pendiri ConnectU
(Divya Narendra, Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss) yang merupakan
rekan sekelas Zuckerberg di Harvard
beranggapan bahwa konsep dasar
Facebook adalah ide mereka dan
Zuckerberg hanyalah orang yang
disewa untuk mendesainnya.

Seorang warga negara Kanada, Adam
Guerbuez, pernah memanfaatkan situs
Facebook untuk mengiklankan produk
pembesaran penis dan penggunaan
mariyuana. Pihak Facebook kemudian
menggugat Guerbuez di pengadilan setempat dan memenangi gugatan itu.

Pada 24 Juli 2008, Grant Raphael,
seorang warga Inggris diseret ke meja
hijau atas tuduhan membuat profil palsu
yang isinya menghujat mantan rekan
bisnisnya, Mattew Firsht, sebagai
seorang homoseksual.

Pesepakbola tenar Italia, Alessandro Del
Piero menggugat Facebook pada 9
Februari 2009 karena memuat profil
palsu dirinya yang berisi tautan-tautan
ke berbagai situs propaganda Nazi. Del
Piero kemudian menyatakan bahwa ia bukan pendukung Nazi dan sama sekali
tidak pernah memiliki akun apapun di
Facebook.

0 komentar: